Komputasi Cloud
Pendahuluan
Sekarang kita hidup di dalam dunia yang sedang
mengalami proses revolusi penerapan dari teknologi komputer yang disebut
komputerisasi (computerization). Komputerisasi tidak hanya mempengaruhi kita
melainkan mempengaruhi keluarga, masyarakat bahkan organisasi-organisasi yang
hampir semuanya tidak lepas dengan adanya teknologi. Ini terlihat sekali apabila kita melihat
disekitar kita banyak sekali teknologi canggih. Kemanapun kita pergi pastilah
kita menjumpai orang-orang sedang menggengam gadget. Perkembangan teknologi didukung oleh orang-orang
yang haus akan teknologi mulai dari yang
membuat sampai pemakai yang ingin terus-menerus
menemukan sesuatu yang lebih.
Maka dari itu perkembangan
teknologi komputer haruslah mengetahui terlebih dahulu latarbelakang
atau asal mulanya adanya perkembangan teknologi komputer. Dengan adanya
pengetahuan dasar ini dapat menjadikan kita untuk lebih menghargai setiap apa
yang telah dikembangkan sehingga saat ini munculnya berbagai teknologi yang
modern dan lebih baik dari generasi sebelumnya.
Cloud
computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk mensupport
business process, Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang di
dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud).
Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi‘)
dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Cloud /awan merupakan metafora
dari internet,sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan computer,
awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks yang disembunyikannya adalah suatu moda komputasi dimana kapabilitas
terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),
sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa
pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya.
Grid Computing atau komputasi grid adalah
pemecahan masalah komputasi dalam skala besar dengan menggunakan sumber daya
yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara
geografis.
Elemen-Elemen
dalam Komputasi Grid
Penerapan teknologi grid
computing atau komputasi grid pada kalangan yang membutuhkan, wajib memiliki
elemen-elemen tertentu. Secara garis besar, 3 elemen pokok dari infrastuktur
grid adalah:
1. hardware/sumber daya;
2. software; dan
3. brainware (orang yang memelihara
dan memakai komputasi grid).
Hardware dalam
komputasi grid mencakup perangkat penyimpanan, prosesor, memori, jaringan, dan
software yang di desain untuk mengelola hardware ini, misalnya database,
manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi, dan sistem operasi.
Hardware pada grid komputing di atur secara lokal, dan hardware yang berbeda
memiliki kebijakan dan cara kerja yang berbeda. Hardware dan user grid
komputing sering bersifat dinamis tergantung penerapan grid tersebut.
Software merupakan
suatu perangkat yang menghubungkan semua middleware-nya. Middleware itu sendiri
adalah bagian dari software, yaitu lapisan sofware yang terletak antara sistem
operasi dan aplikasi yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi antar-objek
dari sistem yang berbeda. Unsur-unsur dasar suatu middleware adalah keamanan (security), pengaturan sumber daya (resource management), pengaturan data (data management), dan layanan informasi
(information services). Contoh beberapa
middleware adalah Globus Toolkit, Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM,
Unicore, dan masih banyak contoh-contoh middleware lainnya.
Brainware dalam
komputasi grid hanya meliputi pemelihara dan pemakai grid. Dahulu grid
computing cenderung hanya di pakai oleh para ilmuan untuk kepentingan ilmiah. Pada saat itu memang
ekspose terbesar lebih banyak pada proyek-proyek sains, seperti riset genetika,
fisika dan yang paling terkenal adalah proyek SETI ( Search for Extra
Terrestrial Intelligence ) atau riset pencari kehidupan di luar bumi.
Hal ini memunculkan persepsi bahwa teknologi komputasi grid ini sulit di terima
di kalangan non-ilmuan, terutama di kalangan bisnis. Namun, sekarang penerapan
komputasi grid telah merambah penggunaanya bukan hanya pada proyek sains saja.
Bahkan baru-baru ini, teknologi grid computing telah di kenalkan pada dunia
enterpreneur dan mendapat banyak respon positif. Orang yang memelihara dan
menggunakan teknologi grid computing ini.
Virtualisasi
Virtualisasi
adalah sebuah teknologi, yang memungkinkan anda untuk membuat versi virtual
dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, storage data atau
sumber daya jaringan. Proses tersebut dilakukan oleh sebuah software atau
firmware bernama Hypervisor. Hypervisor inilah yang menjadi nyawanya
virtualisasi, karena dialah layer yang "berpura - pura" menjadi
sebuah infrastruktur untuk menjalankan beberapa virtual machine. Dalam
prakteknya, dengan membeli dan memiliki satu buah mesin, anda seolah - olah
memiliki banyak server, sehingga anda bisa mengurangi pengeluaran IT untuk
pembelian server baru, komponen, storage, dan software pendukung lainnya.
Distributed Computation
dalam Cloud Computing
Selanjutnya
adalah penjelasan mengenai Komputasi terdistribusi dimana bidang ilmu ini merupakan
bidang ilmu komputer yang mempelajari sistem terdistribusi. Sebuah sistem
terdistribusi terdiri dari beberapa komputer otonom yang berkomunikasi melalui
jaringan komputer. Komputer yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
bersama. Suatu program komputer yang berjalan dalam sistem terdistribusi
disebut program didistribusikan, dan didistribusikan pemrograman adalah proses
menulis program tersebut. Distributed computing juga mengacu pada penggunaan
sistem terdistribusi untuk memecahkan masalah komputasi. Dalam distributed
computing, masalah dibagi menjadi banyak tugas, masing-masing yang diselesaikan
oleh satu komputer.
Map Reduce dan NoSQL
(Not Only SQL)
Map-Reduce
adalah salah satu konsep teknis yang sangat penting di dalam teknologi cloud
terutama karena dapat diterapkannya dalam lingkungan distributed computing.
Dengan demikian akan menjamin skalabilitas aplikasi kita.
NoSQL
adalah istilah untuk menyatakan berbagai hal yang didalamnya termasuk database
sederhana yang berisikan key dan value seperti Memcache, ataupun yang lebih
canggih yaitu non-database relational seperti MongoDB, Cassandra, CouchDB, dan
yang lainnya.
Wikipedia
menyatakan NoSQL adalah sistem menejemen database yang berbeda dari sistem
menejemen database relasional yang klasik dalam beberapa hal. NoSQL mungkin
tidak membutuhkan skema table dan umumnya menghindari operasi join dan
berkembang secara horisontal. Akademisi menyebut database seperti ini sebagai
structured storage, istilah yang didalamnya mencakup sistem menejemen database
relasional.
NoSQL Database
Database
NoSQL, juga disebut Not Only SQL, adalah sebuah pendekatan untuk pengelolaan
data dan desain database yang berguna untuk set yang sangat besar data
terdistribusi.
NoSQL,
yang mencakup berbagai teknologi dan arsitektur, berusaha untuk memecahkan
masalah skalabilitas dan kinerja data yang besar yang database relasional tidak
dirancang untuk menangani. NoSQL ini sangat berguna ketika perusahaan perlu
untuk mengakses dan menganalisis sejumlah besar data terstruktur atau data yang
disimpan dari jarak jauh pada beberapa virtual server di awan. .
Berlawanan
dengan kesalahpahaman yang disebabkan oleh namanya, NoSQL tidak melarang bahasa
query terstruktur (SQL). Meskipun benar bahwa beberapa sistem NoSQL sepenuhnya
non-relasional, yang lain hanya menghindari fungsi relasional dipilih seperti
skema tabel tetap dan bergabung dengan operasi. Sebagai contoh, daripada
menggunakan tabel, database NoSQL mungkin mengatur data menjadi objek, kunci /
nilai berpasangan atau tupel.
0 comments:
Post a Comment