Resensi Film Three Idiots

Film ini merupakan film yang memberikan pesan yang sangat baik bagi para penyimak film ini. Dirilis pada tahun 2009, Three Idiot adalah film yang bercerita tentang tiga orang mahasiswa yang sangat kompak dan bersahabat. Ketiga mahasiswa tersebut bernama Ranchoddas, Raju dan Farhan, mereka memulai hari awal sampai dengan akhir perkuliahan bersama dimana dalam perkuliahan satu sama lain belajar banyak tentang bagaimana cara untuk mencintai sebuah ilmu pengetahuan dan memahami potensi yang telah ada didalam diri seseorang. Ranchoddas adalah seorang mahasiswa yang cerdas, ia selalu berusaha untuk menenangkan dirinya dengan cara menyebut kalimat aal iz wel ketika ia sedang dalam kesulitan. Diawal film Ranchoddas berhasil menghindar dari ospek yang dilakukan oleh senior dalam asrama dengan kecerdasannya membuat sendok menjadi penghantar listrik. Raju adalah seorang yang taat beribadah, namun sayangnya itu dia lakukan karena rasa takutnya terhadap berbagai hal yang ia cemaskan sehingga sulit bagi dirinya untuk menerima ilmu karena dirinya yang selalu berada dalam ketakutan. Farhan adalah seorang yang telah di tuntut untuk menjadi seorang insinyur oleh keluarganya walau sebenarnya ia sangat tertarik di dunia fotografi dan hal tersebut lebih merupakan potensi hidupnya sehingga perkuliahan pun terasa sangat berat baginya.

Ranchoddas merupakan mahasiswa teknik yang cerdas, dimulai saat ia menjadi peringkat pertama dalam ujian dibanding kedua sahabatnya yang berada pada posisi terakhir. Ranchoddas menganggap bahwa sistem yang berjalan pada universitasnya sangat menekan para mahasiswa dan hal tersebut ia sampaikan kepada rektornya walaupun ia pada akhirnya membuat sang rektor menjadi sangat marah setelah kematian salah seorang mahasiswa bernama Joy Lobo gantung diri karena frustasi akibat tekanan dari rektor. Ranchoddas mengarahkan ketiga temannya untuk dapat saling mengerti apa yang mereka kuasai dan bagaimana untuk memperbaiki diri mereka sehingga kedua temannya tidak akan mendapatkan kesulitan karena menurut Ranchoddas bukan kesuksesan yang harus kita kejar tapi utamanya kita menjadi orang besar dulu dan kemudian kesuksesan akan datang dengan sendirinya. Sampai akhirnya kedua temannya pun diarahkan oleh Ranchoddas dimana Raju diminta untuk melepas seluruh cincin yang membuat dirinya menjadi cemas dan ketakutan, sedangkan Farhan diketahui ia sangat berbakat dalam ilmu fotografi sehingga Rancho memintanya untuk mendalami ilmu tersebut karena itu lebih baik dibandingkan ia terus menerus memaksakan untuk menjadi insinyur. Kesetiaan pertemanan mereka bertiga ditandai saat Raju frustasi dan mencoba bunuh diri dengan melompat dari ruang rektor, Ranchoddas dan Farhan selalu mencoba untuk membangunkan semangat Raju dan menemaninya selama raju berada di rumah sakit dalam keadaan kritis.

Ranchoddas membuktikan bahwa dirinya adalah mahasiswa yang sangat berbakat dan berprestasi dan hal itupun di nyatakan oleh sang rektor dengan memberikan pulpen kebanggaannya kepada Ranchoddas. Setelah wisuda ranchoddas pergi untuk meninggalkan semuanya dan ternyata nama aslinya adalah Chote bukan ranchoddas. Chote menjalani perkuliahan bukan hanya karena ijazah semata namun karena ia merasa ilmu yang didapatkan akan sangat istimewa dan bermanfaat baginya. Pada akhirnya kedua temannya pun mencari rancho bersama dengan orang yang mencintai dan dicintai Chote yaitu Priya. Setelah pencarian kebeberapa tempat pada akhirnya mereka bertemu dengan Chote dan yang mengagetkan lagi adalah bahwa Chote hanyalah nama panggilan dia sebagai pekerja dirumah tuannya dahulu. Chote yang ditemui Raju dan Farhan adalah seorang ilmuwan besar yang sedang dicari oleh berbagai perusahaan dan instansi, nama aslinya adalah Phunsuk Wangdu dan itu sangat mengagetkan raju dan farhan. Raju dan farhan pun menjadi orang sukses setelah mereka benar - benar menggali potensi dalam diri mereka masing - masing sesuai dengan apa yang mereka cintai sebagai ilmu pengetahuan utama mereka.