Topic Of The Week

What's Your Opinion About Musics in Indonesia at present?

Please Give Your own Opinion In the Chat Box Bellow...
Thank You!

.....====Let Us Discuss The Topic Here :D...====.....

Sunday, October 9, 2011

Sejarah Desain Grafis


Sebagaimana kita ketahui bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat mempengaruhi perkembangan beberapa hal dan ilmu pengetahuan juga. Sekarang ini desain grafis menjadi hal yang patut di pelajari bagi beberapa orang karena ilmu ini sangatlah berguna. Banyak hal yang bias kita manfaatkan dari ilmu Desain Grafis miisalnya kita dapat mencetak sesuatu sesuai dengan bentuk dan kwalitas yang kita inginkan. Bagaimanapun juga, perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain). Tulisan/ aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Menurut berbagi sumber, dituliskan bahwa lambang/ aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26. Sebenarnya, sangat penting bagi kita untuk mengetahui sejarah dari beberapa ilmu pengetahuan Karen dengan hal tersebut kita dapat menambah wawasan dan juga mengetahui perkembangan yang terjadi terhadap ilmu pengetahuan tersebut.
Dalam sejarahnya, desain grafis mulai berkembang ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku. Berikut adalah sejarah singkat mengenai desain grafis, semoga tulisan ini dapat memberikan wawasan yang baru bagi para pembaca, terimakasih atas kunjungan dan perhatiannya.

0 comments: