Bahagia Bisa Memiliki dan Menjadi Seorang Sahabat

Mencari teman bagi saya bukanlah merupakan yang begitu sulit karena saya sangat senang sekali berteman dan saya tidak memilah seseorang untuk dijadikan sebagai teman. Tetapi bagi saya untuk mencari sahabat sangatlah sulit dan ketika saya telah mendapatkan seorang teman yang bisa saya jadikan sahabat maka mereka lah orang yang akan selalu saya ingat di dalam perjalanan hidup saya. Teman bagi saya adalah tempat dimana kita bisa saling berbagi dan bercerita, bercanda dan tertawa bersama namun saya sangat menghindari pertengkaran dengan teman – teman saya karena tak sedikit terlintas dalam pikiran saya untuk memiliki musuh. Saya hanya ingin memiliki teman, seburuk apapun sifat yang dimiliki teman saya maka tetap dia adalah teman yang pernah saya kenal akan tetapi juga dalam berteman saya mengambil sisi positif dari setiap teman saya dan tidak mencontoh sifat negatifnya.
Kebajikan yang dilakukan oleh sahabat – sahabat saya sangatlah berarti bagi saya dimana mereka selalu ada saat saya membutuhkan mereka walaupun mereka sibuk dengan janji-janji bersama teman – temannya atau di saat salah satu dari kami memiliki kesulitan maka kami akan bersama – sama berusaha untuk memecahkan masalah tersebut. Seorang sahabat hadir di saat kita senang dan mereka juga ada di waktu kita sedang susah atau pun bersedih, saya merasakan kebajikan yang telah mereka lakukan karena mereka sebut saja ketiga sahabat saya yang bernama Levy, Abdilla dan Yogi. Mereka bertiga selalu hadir di saat apapun dan kami selalu menceritakan keluh kesah kami akan kehidupan yang sedang kami jalani, yang benar saya rasakan adalah mereka senantiasa dengan ikhlas ikut menjadi susah saat saya sedang susah dan menangis bersama saat saya sedang bersedih dan kemudian mereka berusaha untuk membuat saya bahagia dan gembira dengan candaan yang selalu mereka tunjukkan. Kebajikan seorang sahabat tidak hanya di pandang dari pemberian yang mereka berikan atau sesuatu yang memiliki nilai materi karena saya sudah sangat senang dengan keikutsertaan mereka di setiap saya sedang dalam kesusahan dan bagaimana mereka menatap tatapan wajah saya yang kemudian menanyakan apakah saya dalam keadaan yang baik – baik saja, ada masalahkah? Atau adakah yang bisa dibantu? Sikap empati mereka yang membuat mereka menjadi orang yang sangat bijak di dalam hidup saya.
Pernah terjadi suatu musibah yang menimpa diri saya, pada hari itu adalah hari yang sanagat menyedihkan dalam hidup saya dan paling berat dalam hidup saya. Hari itu Bunda tercinta saya, pada saat itu sahabat saya datang dan menanyakan keadaan saya dan berusaha untuk menenangkan rasa sedih yang saya rasakan pada hari itu. Hari itu sedari pagi sedikit pun saya belum memakan makanan apapun, dan hari itu saya hanya tertegun sendiri di rumah karena Ibunda meninggal dunia di luar kota. Mereka menemani saya dan hal yang membuat saya terharu adalah ketika dengan tidak sengaja sahabat – sahabat saya mengumpulkan receh demi receh nya untuk membelikan makanan buat saya agar merasa senang dan tidak sedih lagi. Ketika salah satu dari mereka pergi untuk membeli makanan dan kedua sahabat saya terus menenangkan dan menyabarkan saya akan musibah yang sedang saya rasakan. Saya tidak melihat dari harga makanan yang akan mereka berikan akan tetapi solidaritas dan keperdulian mereka terhadap saya yang pada hari itu benar – benar sangat terpukul atas kepergian Bunda saya. Ketika makanan itu datang dan mereka bertiga dengan penuh senyum memperlihatkan sebungkus nasi padang, sepotong ayam panggang dan telor dadar khas masakan padang dan pada saat itu mereka menitikkan air matanya dan memohon kepada saya untuk memakan makanan yang telah mereka berikan. Hal tersebut adalah kebajikan yang selalu teringat dalam hidup saya dan akan terus saya ingat, saya merasa memiliki hutang terhadap mereka namun mereka memberikannya dengan tulus dan pada saat itu juga saya terharu dengan kebajikan yang mereka perlihatkan kepada saya.